Red.Infojabaronline.com – Ketidakstabilan global kembali menjadi sorotan. Informasi dari kalangan intelijen internasional serta berbagai sumber ekonomi menyebutkan bahwa tensi geopolitik dan ketidakpastian makroekonomi belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Dampaknya terasa langsung di pasar keuangan: investor global kembali memilih emas sebagai pelindung nilai paling aman.
Laporan Reuters mengungkapkan bahwa prospek ekonomi Amerika Serikat masih rapuh. Ketegangan di Timur Tengah, disertai kekhawatiran terhadap stabilitas politik global, turut menambah kekhawatiran pasar. Alhasil, harga emas dunia kembali menguat tajam, menembus US$3.313,94 per troy ons pada 21 Mei 2025 dan berlanjut menanjak.
Kenaikan ini bukan semata spekulatif, melainkan refleksi dari ketidakpercayaan terhadap ketahanan fiskal negara-negara besar. Menurut catatan ANZ, “Ketidakpastian ekonomi makro dan geopolitik yang masih tinggi akan terus mendorong permintaan terhadap emas.”
Momentum ini menjadi peringatan strategis bagi Indonesia. Negara kita harus aktif membangun cadangan emas nasional dan mendorong hilirisasi sektor logam mulia. Di tengah dunia yang penuh risiko, kemandirian ekonomi hanya bisa dicapai dengan memperkuat fondasi aset riil yang tahan krisis.**