Home » REDAKSI » Edi Askari : Politisi Akademis, Tak Pernah Jauh dari Rakyat

Edi Askari : Politisi Akademis, Tak Pernah Jauh dari Rakyat

SUMEDANG, INFOJABARONLINE – Bazar sembako murah dan tes kesehatan gratis yang digelar dalam rangka HUT ke-61 Partai Golkar di Aula Gedung DPD Golkar Sumedang, Minggu (28/9/2025), menjadi panggung sederhana bagi seorang politisi kawakan yang tak asing lagi di jagat perpolitikan Jawa Barat: Dr. Ir. Edi Askari, M.M.

Bagi masyarakat, nama Edi Askari bukan sekadar deretan huruf di kertas suara. Ia adalah representasi wakil rakyat yang memadukan kecerdasan akademik dengan kepekaan sosial. Gelar panjang yang disandangnya, doktor, insinyur, hingga magister manajemen, menjadi bukti kapasitas intelektual yang jarang dimiliki anggota dewan lain. Namun, kecerdasan itu tak membuatnya terjebak di menara gading. Sebaliknya, ia justru memilih menapakkan kaki di tanah, menyatu dengan denyut nadi masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Edi tidak hanya hadir secara simbolis. Ia turun langsung, berbincang dengan warga, memastikan sembako murah benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan, serta mengawasi layanan kesehatan gratis berjalan sebagaimana mestinya. “Bukankah tujuan partai politik itu adalah mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia? Atas dasar ini, Partai Golkar, khususnya DPD Golkar Sumedang, bakal senantiasa mewujudkan cita-cita mulia ini,” ujarnya tegas.

Kedekatan Edi dengan rakyat bukan retorika belaka. Sejarah politiknya mencatat, ia berulang kali berhasil lolos ke kursi parlemen berkat dukungan masyarakat yang percaya pada integritas dan kinerjanya. Baginya, politik bukan sekadar perebutan kursi kekuasaan, tetapi jalan panjang untuk menghadirkan kesejahteraan yang selama ini terasa kian mahal bagi sebagian rakyat.

Edi pun sadar, perjuangan ini tidak mudah. Namun dengan bekal ilmu, pengalaman, serta keberanian untuk selalu hadir di tengah masyarakat, ia yakin cita-cita kesejahteraan bukanlah utopia. “Kalau kita berani turun, menyentuh langsung akar masalah rakyat, maka kesejahteraan itu akan lebih mungkin diwujudkan,” tandasnya.

Dengan rekam jejak tersebut, Edi Askari kian memantapkan dirinya bukan hanya sebagai politisi, tetapi juga sebagai intelektual publik yang memilih jalan pengabdian. Gelar akademisnya yang panjang seolah menjadi sayap, sementara dukungan rakyat adalah angin yang selalu membuatnya kembali terbang menuju parlemen.

Elang Salamina