Home » REDAKSI » Danramil Jatitujuh, Teladan Harmoni Tugas dan Keluarga

Danramil Jatitujuh, Teladan Harmoni Tugas dan Keluarga

Majalengka, INFO JABAR ONLINE – Tidak banyak orang yang mampu membagi diri secara seimbang antara tanggung jawab negara dan peran dalam keluarga. Namun, sosok Wawan Winggara, Komandan Rayon Militer (Danramil) Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, menunjukkan bahwa hal itu bisa dilakukan dengan penuh ketulusan.

Di mata masyarakat, Wawan dikenal sebagai perwira TNI yang tegas namun membumi. Ia kerap hadir dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, mulai dari gotong royong, mendampingi petani, hingga berpartisipasi dalam acara keagamaan dan budaya lokal. Sikapnya ini membuat masyarakat merasa dekat dengan TNI, sejalan dengan semangat “Bersama Rakyat, TNI Kuat.”

“Seorang pemimpin harus hadir, bukan hanya memberi perintah. Itu prinsip saya sejak awal mengabdi,” tutur Wawan dalam satu kesempatan.

Sumber Kekuatan: Keluarga

Meski sibuk dengan tugas di lapangan, Wawan tidak pernah melupakan perannya sebagai kepala keluarga. Dalam wawancara bersama Infojabaronline.com, ia mengungkapkan bahwa keluarganya adalah sumber energi sekaligus motivasi terbesar dalam menjalani kehidupan.

“Alhamdulillah saya memiliki keluarga yang bahagia dan membanggakan. Saya bersyukur dianugerahi dua anak perempuan yang luar biasa,” ungkapnya dengan senyum hangat.

Anak pertamanya berhasil menamatkan pendidikan hingga S2 dan kini sudah sukses bekerja sesuai cita-citanya. Sementara anak keduanya tengah menempuh S1 dan diharapkan akan melanjutkan hingga S2. Bagi Wawan, pencapaian tersebut merupakan kebanggaan sekaligus hadiah terindah sebagai seorang ayah.

“Kebahagiaan saya sederhana, ketika melihat anak-anak bisa mandiri, menempuh cita-citanya, dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain,” tambahnya.

Harmoni Tugas dan Kehidupan Pribadi

Bagi Wawan, kepemimpinan sejati tidak hanya ditunjukkan di medan tugas, melainkan juga di rumah. Ia berusaha hadir sebagai pendengar, pendidik, sekaligus teladan bagi keluarganya. Nilai disiplin, kejujuran, dan tanggung jawab yang ia terapkan dalam tugas, juga ia tanamkan di dalam keluarga.

“Kalau di rumah, saya belajar menjadi pendengar, menjadi teladan, dan selalu berusaha memberikan kasih sayang,” ujarnya dengan nada penuh kebapakan.

Wawan sendiri adalah pria kelahiran Banten, yang kemudian dipertemukan dengan jodohnya, seorang wanita asli Majalengka. Dari pernikahan itu, lahirlah keluarga harmonis yang senantiasa ia banggakan. Perpaduan latar belakang berbeda justru menguatkan ikatan mereka, serta menumbuhkan nilai saling memahami dan menghargai.

Keharmonisan inilah yang membuatnya selalu bersemangat menjalankan pengabdian kepada bangsa. Ketegasan seorang prajurit ternyata dapat berpadu dengan kelembutan seorang ayah, menghasilkan pribadi pemimpin yang kuat, berkarakter, namun tetap humanis.

Teladan di Mata Warga

Di lingkungan Jatitujuh, Wawan Winggara tidak hanya dihormati sebagai Danramil, tetapi juga sebagai figur teladan. Kehadirannya yang sederhana, mudah berbaur, dan peduli menjadikannya sosok yang dicintai masyarakat.

Kisah hidupnya menggambarkan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal pangkat dan jabatan, tetapi juga tentang bagaimana seseorang mampu menginspirasi lewat sikap, keteladanan, dan keseimbangan antara tugas negara dan keluarga.

Semangat yang Tak Pernah Pudar

Akhir kata, dalam wawancaranya Wawan Winggara memaparkan bahwa dirinya akan terus memberikan pengabdian terbaik kepada negara dan masyarakat. Meski kurang lebih satu tahun lagi memasuki masa pensiun, semangatnya untuk mengabdi tidak pernah pudar.

“Selama masih diberi kesempatan dan kesehatan, saya akan terus mengabdikan diri. Bagi saya, pengabdian kepada negara dan masyarakat tidak berhenti hanya karena seragam dilepas,” pungkasnya.**