SUMEDANG, INFOJABARONLINE – Langit SMPN 3 Sumedang menjadi saksi bisu saat panji kemenangan kembali berkibar megah untuk SMPN 1 Sumedang (SPENSA). Dalam panggung adu talenta Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Kabupaten Sumedang 2025, Sabtu (28/9), sekolah ini menancapkan supremasinya dengan menyabet gelar Juara Umum setelah mendominasi panggung di hampir seluruh cabang perlombaan.
Kemenangan ini lebih dari sekadar trofi, ia adalah penegasan bahwa SMPN 1 Sumedang merupakan kawah candradimuka, tempat para penjaga marwah budaya Sunda ditempa. Di sini, bahasa ibu bukan hanya materi ajar, melainkan denyut nadi yang dihidupi dalam setiap tarikan napas kebanggaan.
Rincian Kemenangan Gemilang
Konsistensi dalam pembinaan melahirkan tunas-tunas berbakat yang mekar di panggung festival. Berikut adalah orkestrasi kemenangan yang mereka mainkan:
Gema Indah dari Cabang Pupuh :
Naiel (8I) – Juara 1 Putra
Ketajaman Goresan Aksara Sunda :
Wanda (8F) – Juara 1 Putri
Fajri (9J) – Juara 1 Putra
M. Dendi (9J) – Juara Harapan 2 Putra
Lantunan Jiwa dalam Maca Sajak :
M. Arfhandi (8D) – Juara Harapan 1 Putra
Almyra (8C) – Juara Harapan 3 Putri
Pukau Panggung Biantara (Pidato) :
Arfazha (9F) – Juara 1 Putra
Kafin (8G) – Juara 1 Putri
Nauli (7D) – Juara 2 Putri
Kekuatan Kata dalam Ngadongéng (Mendongeng) :
Nurul (9F) – Juara 1 Putri
Rasya (8H) – Juara Harapan 2 Putra
Dinamika Cepat Borangan (Ngabodor Sorangan) :
Diandra (8H) – Juara 2 Putri
M. Fazriel (8F) – Juara 2 Putra
Imajinasi dalam Nulis Carpon (Menulis Cerpen) :
Dio (8D) – Juara 2 Putra
Kheyla (9F) – Juara 2 Putri
Suara Hati Sang Nahkoda
Di balik gegap gempita kemenangan, Kepala SMPN 1 Sumedang, Drs. Edeng Sutarya, M.M.Pd., melihat prestasi ini sebagai sebuah resonansi mendalam.
“Deretan piala ini bukanlah tujuan akhir, melainkan cermin dari kerja keras, dedikasi, dan api cinta yang terus menyala terhadap bahasa ibu. Semoga kemenangan ini menjadi bahan bakar semangat bagi siswa untuk terus merawat dan membesarkan budaya Sunda di tengah ombak tantangan zaman,” ungkapnya.
Beliau menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah buah dari sebuah simfoni kerja kolektif. Para siswa adalah melodi yang indah, namun para guru pembimbing adalah komponis andal di balik layar.
“Kesungguhan para guru adalah fondasi dari bangunan prestasi ini. Mereka adalah arsitek yang sabar merancang, membimbing, dan memoles setiap potensi hingga berkilau. Kemenangan ini milik kita semua: siswa, guru, dan seluruh keluarga besar sekolah,” imbuhnya.
Meski begitu, Edeng mengingatkan bahwa puncak ini bukanlah akhir dari pendakian. Masih ada gunung yang lebih tinggi untuk ditaklukkan, yakni FTBI tingkat provinsi. “Jangan biarkan kemenangan ini melenakan. Saya percaya, jika anak-anak terus mengasah pedang kemampuannya dengan tekun, benteng provinsi pun bukan mustahil untuk kita rebut,” tandasnya penuh optimisme.
Rangkaian prestasi gemilang ini mengukuhkan satu hal, SMPN 1 Sumedang tidak hanya mencetak juara, tetapi juga merawat akar. Di tengah derasnya arus globalisasi yang siap menyeret identitas, kemenangan ini menjadi jangkar yang kokoh, memastikan bahasa ibu tetap berdaulat dan bersemayam agung di sanubari generasi penerus.
Elang Salamina